Selasa, 30 Juli 2013

Lailatul Qadr Night of Power

Lailatul Qadr Night of Power

Kultum by : Frans SD Syahrial Rawas. Ir, MM
Lailatul Qadr (Night of Power)
==================================================
There is night in the month of Ramadhan which is better than a thousand months (83 years, 4 months). This night is called Laitatul Qadr.
According to Hadith, this night occurs during the last ten days of Ramadhan on one of the odd numbered nights. Usually it is celebrated on the 27th night of this holy month. It is a night of great importance and enormous blessings for Muslims.
A night such as Lailatul Qadr was not granted to any religious community (Ummah) before Muslims. Only the Ummah of the Prophet Muhammad (peace and blessings of Allah be upon him) were favoured with a night of huge reward. Once reason, it  was granted, was to enable Muslims to equal the worship of any people who lived before us. In the distant past it is said that people lived very long lives of hundreds of years. We, today, live much shorter lives. And so Allah gave us Laitatul Qadr to enable us to do as much worship as a man who lived even hundreds of years longer. If in a lifetime, you only worshipped on Lailatul Qadr ten times, you would have equaled in those ten nights 833 years of worship.


Salah satu keistimewaan didalam bulan Ramadhan yang tidak terdapat pada bulan bulan lainnya adalah didalam bulan agung ini ada satu malam istimewa yaitu malam kemuliaan disebut “Lailatul Qadr” kenapa disebut malam kemuliaan karena karena malam itu adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Dan Barang siapa beramal dan beribadah pada malam spesial ini maka amal dan pahalanya adalah sama dengan orang beribadah selama seribu bulan (83 tahun 4 bulan) subhannallah apakah umur kita bisa mencapai 83 Tahun 4 bulan dengan tekun mengerjakan Ibadah secara terus menerus tiada hentinya ? Jika ada yang bisa mencapai 83 tahun lebih itu cuma segelintir saja dari umat Rosulullah dan kalau kita tengok beberapa teman teman sekerja dan sahabat kita di kantor ini , teman sekolah, tetangga di komplek perumahan kita, sahabat sepermainan di kampung dulu satu persatu ada yang sudah mendahului kita menghadapi Illahi Rabbi. Dan rata rata umat sekarang susah untuk mencapai umur panjang 50 tahun keatas
Hal ini dijelaskan Firman Tuhan Allah SWT dalam Alquran nul qarim surat Al-Qadr 97.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾ تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ ﴿٥


1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan 1594. (QS.
97:1)
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS. 97:2)
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. 97:3)
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk
mengatur segala urusan. (QS. 97:4)
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. 97:5)

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang. Sekarang yang jadi pertanyaan dibenak kita kita apa sih pak Frans keistemewaan Lailatul Qadar ? Sampai sampai setiap orang Islam menunggu dan mengintip malam istimewa (special night) ini.

Adapun keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam lainnya adalah :

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an

إنا أنزلناه في ليلة القدر

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur`an) pada lailatul qadr.”
(QS. Al-Qadr (97) ayat 1)

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.

2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
An Nakha’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Latha-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan

Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.

4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5)
yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

6. Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhahhak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57)- bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malaikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Fathul Bari, 4: 251)[1]
Selanjutnya bagaimana kita bisa mengenal malam kemuliaan tersebut karena dalam Alquran Tuhan Allah SWT tidak menjelaskan dalam firmanNya secara spesifik kapan Lailatu Qadr itu terjadi ?. Dan memang Rabb tidak menjelaskan karena memang harus ada upaya umat manusia dalam hal ini umat Islam untuk ber-ihtiar dan berjaga jaga agar mendapatkan malam kemuliaan tsb.
Namun Rosulullah saw berpesan kepada Umatnya mengenai tanda tanda malam kemuliaan secara rinci antara lain :


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 1878)


Yaitu malam-malam ganjil dari bulan Ramadhan secara hakiki. Yakni malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Lalu sebagian Lalu sebagian ulama berpendapat, Lailatul Qadar berpiindah-pindah dari dari satu malam ke malam ganjil lainnya pada setiap tahunnya. Lailatul Qadar tidak melulu pada satu malam tertentu pada setiap tahunnya.
Namun terlepas hal itu alangkah baiknya kita terus meningkatkan ibadah kita baik sholat sunnat, membaca alquran serta doa doa mulai 10 malam terakhir terutama pada bilangan ganjil
Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan shalih.
Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.
Akhirul qalam alhamduilllah puji syukur kepada Allah hu Rabbi pada Tahun ini saya & Keluarga besar Insya Allah akan pulkam ke Palembang karena sudah empat tahun saya tidak pulang ke kampung halaman sejak pulang dulu karena wafatnya almarhum Ayahanda Haji Syahrial bin Haji Ya'cub. Besar kemungkinan sepanjang tahun kita bergaul dan bekerja di PT NTP ada hal hal yang tidak berkenan, saya Frans Syukri Djunaidi & Klg memohon maaf lahir dan bathin kalau ada baik itu ucapan, tulisan, hal hal menyangkut pekerjaan, serta tindak tanduk tidak berkenan dihati, mohon di maafkan lahir dan bathin dan saya & klg juga sebaliknya akan memaafkan semua kesalahan para saudaraku baik muslimin dan muslimah baik di lingkungan PT NTP atau dimana saja berada. Karena apa ? Hal yang paling memberatkan persoalan di yamul akhir adalah urusan sesama Manusia serta sesama mahluk Allah. Kalau dosa kepada Allah SWT bisa diampuni oleh Nya tetapi dosa kepada manusia kita tidak tahu karena ini menyangkut rahasia hati, ucapan boleh keluar secara mulus tetapi siapa tahu hati tidak tulus .... maka berhati hati lah terhadap urusan sesama manusia apalagi ada tindakan kita menzholimi atau menyakiti sesama saudara kita seiman.... astaghfirullah hal azhim.
Semoga amal ibadah kita sepanjang bulan Ramadhan ini diterima oleh Tuhan Allah SWT dan dilipat gandakan semoga amal ibadah kita (kebetulan) beraktivitas di malam istimewa ini semoga di lipat gandalkan sesuai janji Allah


Wasalam,
Frans SD Syahrial Rawas.




Rabu, 24 Juli 2013

HARI BERBANGKIT & PENEMUAN BARU BENTUK JAGAD SEMESTA SEBENARNYA (mengungkapkan kebenaran Alquran nul qarim)



HARI BERBANGKIT
(mengungkapkan kebenaran Alquran nul qarim)

Tausiah by : Frans SD Syahrial Rawas Ir, MM.

Assalamualaikum Wr Wb,

Para sdr Muslimin dan Muslimah, artikel kali ini yang coba saya tuliskan adalah mengenai hari berbangkit dimana beberapa ayat Alquran telah menjelaskan mengenai hari berbangkit ini antara lain :


Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.” Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (QS. Al-Ahzab (33): 63)


فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً ۖ فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا ۚ فَأَنَّىٰ لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18).


Mengenai hari berbangkit yang merupakan salah satu fase hari akhir (yaumul akhir) dimana kejadian (peristiwa) ini merupakan salah rukun iman yaitu rukun iman ke enam bagi orang Islam yang harus/wajib percaya bahwa hari itu pasti akan datang dimana seluruh jagat raya mengalami musnah. Pada saat alam sejagad raya ini akan dimusnahkan (kiamat), maka Tuhan Allah SWT memerintahkan kepada mailakat Israfil untuk meniup sangkakala (serunai) dimulutnya. Mengenai tahapan peniupannya oleh malaikat israfil Alquran menjelaskan firman Tuhan Allah SWT antara lain :


وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS An -Naml :87)

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ


Allah berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).” (QS Az Zumar: 68)

Diriwayatkan Sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil ini adalah sebanyak tiga (3) kali tiupan iaitu:
Tiupan sangkakala pertama - (Tiupan mengejutkan)
Tiupan sangkakala kedua - (Tiupan mematikan)
Tiupan sangkakala ketiga - (Tiupan membangkitkan)

Hal ini berlandaskan Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah setelah selesai menciptakan langit dan bumi, Dia menciptakan sangkakala, lalu diberikan di mulut Israfil, maka Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya dan pandangan matanya ke arah Arasy menunggu bila diperintahkan (meniup sangkakala)." Aku (Abu Hurairah) berkata; "Wahai Rasulullah apakah sangkakala itu?, Baginda menjawab "Tanduk", aku bertanya lagi Bagaimanakah bentuknya?, Baginda menjawab "Sangat besar". Lalu baginda melanjutkan sabdanya: "Demi zat (Allah) yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya garis tengah sangkakala itu seluas langit dan bumi, yang akan ditiup dengan 3 kali tiupan. Yang pertama tiupan mengejutkan, yang kedua tiupan mematikan dan yang ketiga, tiupan kebangkitan untuk menghadap Tuhan semesta alam."

Dari keterangan diatas, maka hari berbangkit itu akan terjadi saat malaikat israfil meniupkan Sangkakala (serunai/terompet) untuk ketiga kalinya. Dimana saat semua manusia dibangkitkan

Tiupan sangkakala pertama (Tiupan Guncangan)


Pada tiupan ini, seluruh alam semesta termasuk langit dan bumi serta alam buana akan bergoncang dengan sebenar-benar goncangan dan benar-benar hebat, seluruh makhluk digambarkan ketakutan dan amat terperanjat, Menurut Al-Quran gambaran tatkala pasca tiupan pertama cukup dahsyat, sehinggakan ibu yang menyusukan anaknya akan melepaskan (mencampakkan) anaknya, orang yang hamil, tiba-tiba melahirkan anaknya walaupun janinnya masih muda, manusia juga lintang pukang seperti kupu-kupu bertebaran (Surah Al-Qariah). Al-Quran juga jelas menggambarkan tiada sesuatupun yang mengetahui bila Kiamat itu muncul, sedangkan Hari Kiamat itu berlaku tatkala manusia sedang sibuk melayan urusan dunia mereka, ada juga yang sibuk memikirkan dan bertanya antara sesama mereka tentang bila Kiamat akan bermula dan ada juga manusia sedang sibuk bertengkar atas pelbagai urusan. Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 48-50 bermaksud:
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?. Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan sahaja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
Digambarkan suasana keadaan bumi berlakunya gempa bumi yang dahsyat, gunung-gunung hancur dan bercerai berai bagai kapas kapas ditiup badai (Surah Al-Qariah dan Surah At-Takwir), kerak-kerak bumi diterbalikkan, laut menaik seperti ombak tsunami yang begitu hebat serta panas mendidih (Surah At-Takwir). Kebakaran yang terjadi akibat letusan gunung berapi, meletupnya tempat simpanan gas, nuklear, sehinggakan tidak dapat dipadam, api marak dan menjulang tinggi dan seluruh dunia diselaputi asap tebal. Bumi digambarkan hilang cahayanya tiada lagi sumber cahaya, bumi menjadi gelap gelita.
Al-Quran juga menggambar suasana langit juga turut tidak teratur, planet-planet tidak lagi beredar pada orbitnya, langit dilihat terbelah (Surah Al-Insyiqaq), bintang-bintang bertaburan, matahari hilang akan cahayanya (Surah At-Takwir). Semuanya berlanggar antara satu sama lain. Tentang tiupan sangkakala pertama, Allah menjelaskan dalam Al-Quran:
Pada masa berlakunya "tiupan sangkakala yang pertama" yang menggoncangkan alam, (sehingga mati segala yang bernyawa dan punah ranah sekalian makhluk selain dari yang dikecualikan), (Surah An-Naaziat : 6)
Dari dalil diatas ternyata apa-apa yang berada di seluruh pelosok langit dan di bumi akan mati, melainkan mereka yang dikehendaki oleh Allah. Ulama tafsir berpendapat makhluk yang masih hidup adalah golongan Malaikat. Surah An-Naaziat ayat 1 hingga 6 jelas menunjukkan pada saat berlakunya tiupan sangkakala pertama Malaikat-malaikat akan memulakan tugasnya dengan agresif untuk mencabut nyawa dan menghancurkan langit dan bumi atas perintah Allah.
Keadaan iblis dan syaitan
Allah telah berjanji untuk memanjangkan umur iblis dan syaitan sehingga munculnya Hari Kiamat, iblis dan syaitan pasca tiupan sangkakala pertama dilihat akan menjadi tidak kehaluan, ketika itu iblis, mulai menyesali perbuatan jahatnya kepada anak-anak dan keturunan Nabi Adam a.s.. Iblis ketika itu menangis dan berkata: "Tuhanku, sekarang suruhlah aku sujud kepada siapa yang Engkau kehendaki". Ketika itu para syaitan merasa heran dengan keadaan iblis yang merendah diri, lalu mereka bertanya, "Wahai penghulu kami kepada siapa engkau tunduk?", iblis mengangkat kepalanya lalu berkata "Aku merendah dan sujud kepada Tuhan sekalian alam yang telah memanjangkan umurku (dan umurmu) sampai hari sudah ditentukan. Sekarang sudah dekat masanya hari yang ditentukan itu.". Maka seluruh bala tentera syaitan dan iblis menangis dan memohon taubat dari Allah, tiada taubat dari Allah kepada mereka lagi kerana mereka telah kafir. (Surah Al-Baqarah ayat 34)

Tiupan sangkakala kedua [Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian)

Setelah beberapa lama keadaan kehancuran dan porak peranda bumi dan seluruh alam semesta yang bertambah hebat dan sangat rakus menghacurkan segala isi langit dan bumi tanpa belas kasihan. Maka Allah SWT telah mengarahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala kedua.
Firman Allah SWT dalam Surah An-Naaziat ayat 7: Tiupan pertama iru diiringi tiupan kedua



Pada tiupan kali ini, seluruh makhluk alam semesta dan alam buana akan mati keseluruhannya, melainkan sesiapa yang ditentukan Allah untuk masih bernyawa. Pada peringkat ini bunyi sangkakala ini dapat didengari sehingga lapisan langit ke-7. Malaikat Israfil juga mati pada saat ini sejurus ia meniup sangkakala.
Pada saat ini tanggungjawab Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa bertambah agresif, jika dibandingkan dengan tugasnya mencabut nyawa sebelum tiupan sangkakala pertama dan ketika tiupan sangkakala pertama. Malaikat Izrail diriwayatkan akan mencabut nyawa seluruh makhluk di alam langit dan bumi dengan wajah yang mengerikan. Ia akan mencabut nyawa golongan munkar dengan paksaan dan kekerasan.
Setelah Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa segala makhluk hidupan termasuk nyawa heiwan, tumbuh-tumbuhan, manusia, jin, syaitan, iblis, batu-batu, udara, air, nyawa segala zarah dan atom dan lain-lain. Maka Malaikat Izrail (Malaikat Maut) akan segera menghadap Allah dengan penuh tawaduk, amat takut dan kawatir, mengucap syukur dan pujian-pujian kepada Allah, seraya berkata: “Ya Rabbi, semua penduduk langit dan bumi telah meninggal kecuali yang Engkau kehendaki.” Lalu Allah berfirman (dan Dia lebih mengetahui mereka yang tertinggal) , “Siapa yang tertinggal?” Malaikat Maut dengan penuh khawatir dan tunduk patuh menjawab: “Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha Hidup dan Tak Akan Pernah Mati dan tinggallah para pembawa Arasy-Mu, dan tinggallah Jibril dan Mikail serta aku.”
Dengan segala kekuasaanNya Allah berfirman: “Jibril dan Mikail akan mati juga.” Maka Allah memberi kekuatan bagi Arasy (untuk berkata-kata), sehingga ia berkata: “Ya Rabbi, akankah Jibril dan Mikail mati?”. Allah berfirman dengan penuh hikmat keAgunganNya: “Diamlah, karena sesungguhnya Aku telah menetapkan kematian itu atas segala yang berada di Arasy Ku!.” Lalu atas perintah Allah, Jibril dan Mikail pun menemui kematian.
Kemudian dengan penuh rasa takut dan tunduk patuh, Malaikat Izrail pun menemui Allah dan mengucapkan: “Ya Rabbi, telah mati Jibril dan Mikail, tinggallah aku bersama para pembawa (Malaikat pejunjung) ArasyMu.” Allah berfirman: “Para pembawa ArasyKu akan mati juga.”. Lalu mereka mati. Lalu Allah memerintahkan Arasy untuk mengambil sangkakala dari Israfil. Lalu datang Malaikat maut kepada Allah lalu berkata: “Ya Rabbi, para pembawa ArasyMu telah meninggal juga.” Lalu Allah berfirman: (dan Dia lebih tahu siapa yang tertinggal) “Siapakah tertinggal?”. Dengan penuh ketakutan dan amat rendah diri Malaikat maut (Malaikat Izrail) menjawab: ““Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha Hidup dan Tak Akan Pernah Mati dan tinggallah aku.”
Allah dengan penuh kekuasaaNya berfirman: “Engkau adalah salah satu ciptaan-Ku, engkau pun akan mati, maka matilah engkau!.” Maka Malaikat Maut pun mati. Maka ketika itu tidak tertinggal satu pun makhluk ciptaan Allah yang masih hidup, melainkan Allah Yang Maha Perkasa, Yang Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan. Dialah pengakhiran sebagaimana Dialah permulaan.
Para Ulama berlainan pendapat mengenai Arasy itu dikira suatu nonmateri (bukan fizik) atau materi (fizik). .
Lalu, Allah melipat langit dan bumi bagai melipat Kitab, lalu Allah membentangkannya, lalu melipatkannya dengan 3 kali lipatan. Seraya dengan gagahNya IA berfirman: “Akulah Yang Maha Gagah!” (3 kali). Lalu Dia berseru: “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” (3 kali), tetapi tidak ada jawapannya (Karena semua makhluk ciptaan sudah tiada melainkan Allah Yang Maha Kekal Abadi). Lantas Allah berfirman pada DiriNya: “Milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.”
Lalu Allah menggantikan bumi dengan bumi yang lain, dan langit dengan langit yang lain. Dia menghamparkan, mendatarkan, dan melapangkannya. Tidak ada padanya lekukan sedikit pun, kemudian Allah menggoncangkan ciptaanNya dengan sekali goncangan dan tiba-tiba segala makhluk yang asalnya menjadi penghuni langit dan bumi serta diantara kedua-duanya wujud seperti sedia kala, kewujudan itu berlaku dengan mudah.
Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 78-83:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa pada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”. Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, iaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa mencipta kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar. Dia Berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!”, maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) Yang diTanganNya Kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada Nya lah kamu dikembalikan.
Kemudian Allah memerintahkan langit menurunkan hujan selama 40 hari sehingga air mencapai ketinggian 12 hasta. Kemudian Allah memerintahkan seluruh jasad-jasad yang telah hancur luluh diseluruh semesta untuk tumbuh laksana tumbuh-tumbuhan segar menghijau. Namun Al-Quran juga menjelaskan seperti berikut tentang keadaan kebangkitan manusia di Hari Kiamat.
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Zalzalah ayat 6:
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
.
Kemudian Allah SWT dengan KekuasaanNya berseru: “Hiduplah Jibril dan Mikail!”. Lalu keduanya pun hidup, dan Allah memanggil Jibril dan Mikail, lalu keduanya datang dengan beragam, roh-roh kaum mukminin nampak bercahaya dan yang lain-lain gelap gelita. Lalu dilemparkan semua roh-roh tersebut ke dalam sangkakala agar tiupan dari sangkakala itu dapat bertebaran kembali ke jasad masing-masing.

Tiupan sangkakala ketiga (Tiupan Kebangkitan )

Kemudian atas kuasa Allah SWT, Ia menghidupkan Malaikat Israfil, lalu diperintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala dengan tiupan kali ketiga, pada tiupan ini dikenali tiupan kebangkitan. Maka segala roh-roh yang ditempatkan dalam sangkakala itu bertebaran bagaikan lebah yang memenuhi antara langit dan bumi. Dan ketika itu Allah berfirman; “Demi Keagungan dan KemulianKu, hendaklah semua roh kembali ke jasadnya masing-masing.” Maka segala roh akan kembali ke jasadnya mengikut ketentuan yang telah Allah tentukan bagi mereka. Roh-roh manusia, kembali kepada manusia, roh-roh hewan kembali kepada hewan, roh-roh tumbuhan kembali pada tumbuhan, roh-roh batuan, pasir, laut, air, bumi, planet-planet, bintang-bintang, jin, malaikat, syaitan dan segala makhluk ciptaan Allah yang lain pun kembali kepada jasad-jasad mereka tanpa sesuatu pun terlepas dari pengetahuan dan kawalanNya. Maka bangkit dan segar semua makhluk ciptaan Allah seperti mana ia berada alam dunia suatu ketika dahulu, maka perasaan mereka bercampur baur ada yang takut, heran, gembira, dan sebagainya semua hanya menunggu penghakiman dari Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana.
Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 51 hingga 53 tentang tiupan sangkakala ketiga yang bermaksud:
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami!, Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan sahaja, maka tiba-tiba mereka dikumpulkan kepada Kami.

Hadis diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.
Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, iaitu tulang ekornya (koksiks) atau tulang sulbi dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. ( hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5253)
Ilmuwan NASA ‘Menemukan’ Terompet Sangkakala Malaikat Israfil
Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama "Wilkinson Microwave Anisotropy Prob" (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang mencengangkan tentang bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.
Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan bagian dari program atau misi NASA untuk melihat Kosmologi (studi tentang sifat alam semesta) secara keseluruhan. Proyek ini melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar.
Dengan menggunakan WMAP, mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan, karena hasil penelitian tersebut menemukan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti terompet.
Pada bagian ujung belakang wilayah ‘terompet’ alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).
Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing.” (Az Zumar: 68)
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (Al Kahfi: 99)
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (An Naml: 87)
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (Yasin: 51)
Banyak ulama tafsir mengatakan bahwa tiupan terompet sangkakala di ayat-ayat tadi selalu diartikan sebagai peristiwa di hari kiamat. Dr Wahbah az-Zuhaily dalam Tafsir Al Wasith menguraikan bahwa tiupan terompet di hari kiamat itu tiga kali. Pertama, tiupan yang menggentarkan, lalu kedua yang mematikan seketika seluruh makhluk. Tiupan ketiga tanda mulainya hari kiamat, di mana semua dibangkitkan dan dikumpulkan.
Kalau kita cermati, Al Quran menyebutkan bahwa tiupan itu selalu “di dalam” terompet, “Wanufikha fi-shshuuri”. Mengapa terompet? Mengapa di dalam (Fi)?
Tim WMAP mengamati pola titik-titik panas dan dingin radiasi microwave kosmik, yang bisa menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah Big Bang. Proyek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara mendetail, hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan kemudian makin lebar seperti corong. Mirip bentuk terompet abad pertengahan. Hal ini tentu mematahkan prediksi selama ini yang menyatakan bahwa bentuk alam semesta seperti bola (bulat) yang mengembang ke segala arah.
Tim WMAP yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas, tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam semesta ada awal dan akhirnya. Hanya Allah yang tidak berawal dan berakhir, “Huwal awwalu wal akhiru”.
Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al Maidah: 15-16)
Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Baqarah: 2)
Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Fusshilat: 41-42)
Maha Benar Allah atas segala Firman-Nya

Abu Hurairah ra berkata :Rasulullah SAW bersabda :"Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala(terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah Ia diperintah". Saya bertanya : "Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?" Jawab Rasulullah :"Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya tanya : "Bagaimana besarnya?" Jawab Rasulullah :"Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza' (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatussa'aq (untuk mematikan). Ketiga : Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi(sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : "Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri."
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
"Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian."
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya?
Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar !!




Wasalam,


Frans SD Syahrial Rawas.


Senin, 22 Juli 2013

KEPAKAN SAYAP PUNAI MERINDU (CONTINUED).

KEPAKAN SAYAP PUNAI MERINDU (CONTINUED).

Cerber karangan Ir, Frans SD Syahrial Rawas, MM,
Issued at Gempolsari Indah W45, 12.30 AM, 12 July 2013, Bandung.


Selesai menyantap enak dan lezatnya empek,laksa dan burgonya warung mang uju diseberang ulu, Wahyu saputra mengemas barang barang kuliah dan laptop accer kedalam bagcase adidas miliknya yang dibeli kakaknya Christian Bernadie waktu bepergian ke Hongkong tempo dulu. Pemuda ganteng berambut kribo wajahnya mirip Randy Valentino bintang utama filem“ Tembang Kenangan Di Gerbang 76” lagi box office di kota empek empek ini langsung bergegas melangkah keluar menuju sepeda motor kesayangan yang sedang nangkring di pelantaran parkir. Baru melangkah lima langkah dari pintu terasa udara panas langsung menyengat dijidatnya. Butir butir keringat mulai meremai membasahi wajahnya yang ganteng menawan itu. Ketika dia berpaling kekanan, betapa terkejut ketika melihat dibawah salah satu pohon Caarsen atau poho Seri yang rindang yang berjajar lurus ditepi jalan Sudirman bundaran seberang ulu dekat jembatan ampera, seorang gadis mirip wajah Nabila Syakief berdiri tegak menunggu taxi jurusan Plaju sungai gerong ke arah seberang ilir dan siapa lagi kalau bukan mahasiswi cantik Universitas Negeri Sriwijaya jurusan teknik pertanian “Maureen Helen Maudy” atau nama lengkap Maureen Helen Maudy Munawar Al Jufrrie atau di panggil teman teman sewaktu di SMA Negeri 3 Bandung yaitu “Heidy Munawar El Juffrie”. Gadis berwajah amboi itu beberapa kali menyeka keringat membasahi wajahnya dengan saputangan merah jambu, maklum sekarang lagi musim kemarau panjang di bumi Balaputra dewa ini. Wahyu Saputra melangkah perlahan menuju mantan adik kelasnya yang lagi berdiri lunglai menunggu dan mencegat taxi demi taxi yang lewat baik yang pake argo maupun yang free argo.

Heidy keur naon ? Geuning nyelira .... mana lucy dan Yessy ? Sapa Wahyu dalam bahasa sunda maklum mereka sama sama tinggal di Bandung dan sama sama mengenyam duduk bersama di SMA terkenal di jln belitung itu.

Maureen menoleh wajahnya kearah Wahyu dan senyuman mulai mengembang dibibir gadis itu melihat kakak kelasnya semasa di SMA mendekati dirinya.
Tiasa Yu .... geus angkat tipayun ceuna hoyong balanja di pasar 16 ilir” Jawab Maureen dengan nada lemas.
Mana solideritas sesama anak belitung (maksudnya sesama anak SMA negeri 3 Bandung), masak ditinggal sendiri mana panas lagi aduh kacian deh kamu ? Timpal Wahyu sembari menggoda gadis berwajah indo belanda arab ini.


Maureen tertawa kecil mendengar godaan Wahyu Saputra, secara reflek tangan kirinya yang mungil itu langsung menjewer telinga kanan pemuda ganteng kakak kelas semasa SMA jalan belitung. “ Mulai ya aksi ngompor SMA dulu keluar lagi apakah gak bosan bosan ngomporin orang ya “.

Wahyu tertawa ngakak ngakak sambil memegang cuping telinganya memerah habis dijewer mantan adik kelasnya.
Saya yang malah yang nyuruh mereka cabut duluan karena mereka punya acara belanjaan di pasar 16 ilir tahuuuu ? “ Lanjut gadis itu rada cemberut dibuat buat namun didalam hatinya paling dalam memang sengaja dia pura pura menunggu taxi jurusan pelaju – 16 ilir tapi sebenarnya mau menunggu Wahyu Saputra keluar dari warung mang uju.
Kalo gitu kenapa sendirian neng ? “ Tanya Wahyu mencoba menggoda gadis itu.
Mendengar pertanyaan bernada culun, Mauren Helen Maudy Munawar Al Jufrrie tertawa geli dan barisan giginya yang kecil berjejer rapih kelihatan di balik bibirnya yang mungil basah. “ Saya yang mau sendirian kok situ jadi perhatian ?”.
Maureen balik nanya sambil tangan kirinya mulai aksi mencubit lengan pemuda itu saking gemesnya sama wajah ganteng rada cuek bye be.
ya wajar dong masa sama almamater gak saling perhatian “ Jelas wahyu rada tergagap. Sementara Maureen tersenyum senang melihat tingkah pemuda itu serba salah kayak pepatah sunda “ Siga monyet nga gulung kalapa”.
Wah kapan ya mulai aksi solidertitasnya kayaknya dulu cuek cuek saja tuh” Timpal gadis itu balas godain pemuda ini.
Ach bisa aja dikau masa aku cuek cuek saja melihat kamu dulunya “ Jawab Wahyu tergagap.
Maureen mulai mengingat mengingat kenangan 5 tahun silam tepatnya ketika mereka masih sekolah di bandung.
Hmm ingat gak waktu aku pulang jalan kaki di gua pakar dago ayoooo ?
Terus apaan hubungan dengan diriku ? “ Tanya Wahyu dengan kening berkerut.
Maureen kembali tertawa kecil dan telunjuknya yang runcing kecil diangkat tepat di muka hidung pemuda itu.
Kamu kan bawa sepeda motor Moge warna hitam tuh masa aku cuma dipandang saja gak nawar nawar malah kamu nawarin si Imas dan nenden anak kelas IPS ayooo ingat gak ? “ .
Kapan ya aduuh teu emut neng eta teh geus lami pisan atuh da' “ Jawab Wahyu.
Dasar otak lemot pinter nya cuma otak atik matematika, kimia, fisika dan biologi saja masa gak ingat waktu kamu turun dari sepeda motor sambil mapai sisi tebing jalur maribaya-dago utara ? “ Balas Maureen balik nanya.
Wahyu berusaha untuk mengingat masa masa silam dulu semasa di Bandung.
Oh ya aku ingat ada gadis bertubuh kerempeng berambut panjang dikepang dua berwajah mirip Nabila Syakief berjalan lunglai menunggu tumpangan sepanjang hutan cemara hehehee”
Baru ingat ya dasar otak lemot hehehe “ Balas Maureen godain pemuda itu.
Ya mohon maaf hampura pisan teu nawarin kamu yang aku tawarin si Imas dan Nenden doang sorry Heidy , I am so sorry “ Jelas Wahyu sembari minta maaf.

' Ya udah kalo geus nyaho' sekarang aku mau cabut pulang ke tempat kos tuh taxi berwarna biru muda sudah mendekat “ Ujar Gadis berwajah aduhai sambil menunjuk sedan taxi berwarna biru muda mendekati mereka berdua.

Gak mau dianterin nich .... aku coba membalas dosa di goa pakar dulu “ Seloroh Wahyu sambil memegang tangan gadis itu.

Maureen menggelengkan kepalanya tanda menolak halus tawaran pemuda ganteng tsb walaupun didalam hatinya merontak mau minta dianterin tapi namanya gadis keturunan baik baik mana mau tetap jual harga berlagak sok nolak segala.
Takut deh kalo di bonceng play boy mantan SMA belitung Bandung”

Wahyu tertawa ngakak mendengar ocehan gadis berwajah aduhai itu. “ Emang gue Don Daracula ? “.

Ya lah dari pada di gerepe kayak Imas, Nenden dan Catherine anak IPS gak mau la yau “. Jawab Maureen tertawa geli sambil masuk kedalam sedan taxi berwarn abiru muda itu dan selanjutnya gadis itu meluncur bersama taxi melesat melewati jembatan Ampera yang berdiri gagah.

Wahyu cuma menggeleng geleng kepala melihat tangan lembut putih sang burung punai merindu melambai tangannya dibalik kaca mobil itu dari kejauhan.

Dari ujung sana didalam warung rokok Cek Den suara lembut lagu dangdut lawas “Tercapai “ melantung sendu dari radio swasta Dewi 7 ulu Palembang. Suara raja dangdut Rhoma Irama melantung riang riang sendu feat dengan sang ratu siapa lagi umi Elvie Sukaesih.

Seribu satu rintangan
Telah kita lalui
Untuk Mencapai
Cita bersama
Demi membina
Hidup bahagia.

(bersambung).

















Selasa, 16 Juli 2013

KEPAKAN SAYAP PUNAI MERINDU.

KEPAKAN SAYAP PUNAI MERINDU.

Cerber karangan Ir, Frans SD Syahrial Rawas, MM,
Issued at Gempolsari Indah W45, 12.30 AM, 12 July 2013, Bandung.

Indralaya adalah sebuah kota kecil mungil dan merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan .Tadinya Indralaya adalah hanya sebuah kecamatan dari kabupaten Ogan Komering Ilir namun berjalan dengan waktu dan perkembangan penduduk makin pesat serta pindahnya lokasi kampus Universitas Sriwijaya dari bukit besar ke Indralaya yang menjadi salah satu faktor penyebab kecamatan ini tumbuh pesat dan makin ramai sehingga berujung pada perubahan status dari kecamatan menjadi kabupaten anyar.
Pagi itu diruang fakultas pertanian dikomplek Universitas Negeri Sriwijaya, Maureen sedang melaksanakan penelitian tanaman gulma di Laboratorium teknik pertanian. Gadis cantik yang face dan tubuhnya hampir mirip dengan pesinetron Nabila Syakief sedang fokus pada penelitian tanaman gulma yang merupakan salah satu tugas praktikum yang harus diambil oleh semua mahasiswa fakultas pertanian.

Dipojok sebelah kanan Lab , beberapa teman Maureen antara lain Yessica alias Yessy dan Kelly juga serius melakukan observasi penelitian gulma.

Hem..........Yessy bisa minta catatan hasil lab kemarin”. Bisik seorang mahasiswa cakep ke arah Yessica Irawan kebetulan lagi memasukkan cairan kimia kedalam gelas firex.

Yessica Irawan melirik kearah cowok ganteng tersebut kemudian gadis keturunan tionghoa itu merogok kedalam tasnya dan melemparkan beberapa helaian kertas berisi catatan penelitian yang sudah dijepret menggunakan hexter kearah cowok tsb.

Kiemas Nung Tjik.......catatan itu sudah lengkap hasil penelitiannya cuma konklusinya belum ditulis “ ujar Yessy sambil lempar senyuman manis kepada cowok keturunan bangsawan Palembang itu.

Cowok yang dipanggil namanya Kiemas Nung Tjik segera memeriksa catatan penelitian Yessica. Hari makin siang dan di dalam Laboratorium para mahasiswa mahasiswi fakultas pertanian masih serius dimeja masing masing.Di meja paling tengah, Maureen alias Nabila Syakief fakultas pertanian masih tampak fokus dengan apa dikerjakannya.




Jam 12.00 siang para mahasiswa dan mahasiwi fakultas pertanian tingkat persiapan selesai melaksanakan praktikum mereka, dan masing masing bergegas menuju kantin tapi ada sebagian langsung ngacir menuju halte bus kampus untuk segera pulang ke kota Palembang. Maureen, Yessica dan Kelly tiga sekawan memilih pulang ke kota Palembang menggunakan bus DAMRI khusus antar jemput mahasiswa Unsri. Pertimbangan mereka menggunakan bus khusus ini, karena selain jarak antara kampus mereka di kota Indralaya dengan kota madya Palembang cuma berjarak kira kira tiga puluh kilometer dan waktu diperjalanan juga memakan waktu paling lama setengah jam itu kalau ada kemacetan di persimpangan stasiun kertapatih dan persimpangan empat arah stadion Jakabaring. Tetapi yang mengasyikkan menumpang bus ini adalah bisa diskusi mata pelajaran antar teman teman kuliah yang barusan diajarkan oleh dosen mereka.

Baru saja bus DAMRI khusus antar jemput kampus Indralaya meninggalkan komplek kampus Universitas Sriwijaya, seorang mahasiswi manis ayu yang duduk disamping Yessica Irawan berbisik ketelinga gadis itu.

Yessy tu lihat ada bonteng (brondong ganteng) mahasiswa fakultas kedokteran lagi asyik duduk disadel motor RX King”

Yessica penasaran dan segera memalingkan mukanya kearah sepeda motor yang ditunjukkan gadis disampingnya.

Yang mana Aziza bonteng itu ? “ cetus Yessica penasaran.

Itu tuh Yessy yang lagi ngebut di depan bus kita” . Jawab gadis itu tertawa

Kembali Yessy menatap lurus pandangannya ke arah depan bus, gadis itu jadi penasaran juga.

Hei Aziza itu tuh Wahyu Saputra ketua senat fakultas kedokteran, kok tumbem gak bawa mobil ? “ Yessica akhirnya nyerocos melihat cowok ganteng sedang asyik ngebut dengan sepeda motornya kadang kadang tangan kirinya membetulkan letak tas kuliahnya yang diikat dibox belakang sepeda motornya.

Kemudian Yessica mengeluarkan handphone dan mencoba mengirim SMS ke Maureen dan Kelly yang duduk dipaling depan.

Kelly siberuang madu ada didepan kita kalau mau nembak silahkan” (bersambung)